Kamis, 03 September 2015

Pekan 3 Teknologi Pembelajajan

Rangkuman Materi

Modus belajar
Modus Belajar yang digagas Jerome S. Bruner (1966)
1. Tahap pengalaman langsung/enactive
Modus pembelajaran yang secara aktif diperoleh dengan bantuan benda-benda konkret (dapat dirasakan langsung). Anak akan bersinggungan langsung dengan situansi nyata.
2. Tahap ambar/pictorial/iconic
Modus pembelajaran dengan menggunakan aspek visual seperti gambar, diagram. Anak mulai memanipulasinya dengan hadirnya gambar atau diagram.
3. Tahap abstrak/symbolic
Modus pembelajaran dengan menggunakan symbol baik berupa verbal maupun nonverbal. Pada tahap ini anak sudah tidak bergantung pada benda nyata.
Dalam modus belajar ini menghendaki adanya implementasi secara berurutan, artinya tahapan modus pertama dilaksanakan lebih awal. Kemudian ketika dirasa cukup, maka beralih ke tahapan modus ikonik, kemudian modus simbolik.

Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Cone of Experience) (1969)


Kerucut Pengalaman Dale
 Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan:

“Hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar. Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba”.[1]

Intinya semain banyak indra yang terlibat untuk menerima dan mengolah pesan/informasi, maka semakin kuat ingatan terhadap pesan/informasi tersebut.

Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media Pembelajaran adalah suatu sarana yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. [2]


Manfaat Media Pembelajaran
Adalah katalisator dalam komunikasi yang efektif.

Jenis-jenis Media Pembelajaran
1. Manusia : guru, orang, siswa, dll
2. Benda/material : foto, gambar, televisi, komputer, labolatorium, dll
3. Kejadian : peristiwa kecelakaan, gunung meletus, banjir, dll
4. Teknologi : internet, aplikasi, multimedia, dll

Fungsi Media Pembelajaran
1. Mengatasi keterbatasan pengalama peserta didik
2. Melampaui batas ruang kelas
3. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan
4. Menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
6. Membangkitkan keinginan dan minat baru
7. Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
8. Memberikan penglaman yang integral/menyeluruh dari yang konkirit sampai dengan abstrak

Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
1. Efektif & efisien
2. Relevan (in & out)
3. Produktivitas

Kriteria Penilaian Media Pembelajaran
1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Karateristik siswa (filosofis, psikologis, sosiologis)
3. Karakteristik lingkungan setempat
4. Luasnya jangkauan yang akan dilayani
5. Kesediaan material media

Tamahan referansi
[1] bagusdwiradyan.wordpress.com
[2] asikbelajar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar