Selasa, 25 November 2014

Epilog Matkul Pendidikan Kewarganegaraan

Tak terasa sudah memasuki pertemuan ke-15. Ada yang berbeda dengan pertemuan kali ini, Bapak Dr. M. Yudi Batubara, S.H., M.Hum. selaku dosen mata kuliah PKN datang lebih pagi dari biasanya.
***
Pagi ini jam di ponsel genggamku menunjukkan pukul 06.45, saat kaki ku langkahkan memasuki ruang D8.203 terlihat seorang mahasiswi Offr KP-BA sudah berada di tempat, entah sejak kapan. Setiap kali saya mencoba datang lebih awal dia selalu saja lebih awal dari semuanya.

Lima menit setelah itu barulah datang lagi seorang mahasiswi dari dunia lain (baju merah red.), berbarengan dengan Bapak dosen. Seperti biasa langsung mengambil tempat di sisi pojok belakang ruang kelas, namun ada yang berbeda. Bukan koran yang dibawanya tetapi dua bendel kertas yang dijepit dengan penjepit kertas ukuran besar. Sepuluh menit berlalu, beliau masih terlihat sibuk dengan kertas yang dibawanya, dan selama itu tak ada satupun mahasiswa yang datang. Sepertinya masih terbawa suasana kemarin saat-saat jam kosong yang lebih banyak digunakan untuk diskusi yang tak pernah tahu kemana tujuannya.

Sejenak ku beranikan diri untuk menyapa beliau, mengusik konsentrasinya. "Maaf Pak, materi diskusi telah selesai pada pertemuan kemarin". Kemarin terpaksa kami melanjutkan diskusi sendiri karena beliau berhalangan untuk menghadiri kuliah kami. Dengan sedikit senyum simpul beliau menyuruhku mengumpulkan hasil diskusi satu semester. kira-kira hampir setebal skripsi lah, dan juga menyuruhku untuk memfotokopi presensi selama satu semester rangkap dua. Pukul 07.00 saya meminta ijin untuk pergi ke tukang fotokopi.

Saya kembali ke kelas dengan hasil fotokopi. Kuliah di mulai dengan sedikit sindiran kepada saya karena saya melupakan satu hal, yaitu tali rafia. Terkesan aneh namun logis. Tali rafia ini beliau minta untuk mengikat tumpukan hasil diskusi kami, namun dalam fikirku beliau yang saat mengajar suka dengan gaya bercanda ini hanya bercanda sehingga saya tidak membawanya.

"Suatu saat ada kuda balap yang teramat banyak, namun salah satu darinya tidak memakai sepatu (tapal kuda). Pertama kali kuda berpacu balap tidak terjadi apa-apa, namun saat memasuki lap terakhir kuda yang tidak memakai sepatu tersebut jatuh tersungkur sebelum garis akhir. Hal ini sama seperti filosofi tali rafia yang saya sebutkan kemarin. Hal-hal kecil seperti ini harusnya disadari dan diperhatikan karena akan berdampak pada hari-hari berikutnya. Memang tali rafia atau lebih dikenal dengan istilah rumput jepang (jawa) ini tidak begitu penting, namun fungsinya lah yang teramat penting" Kata beliau. Saya langsung bergegas minta ijin untuk mencari tali rafia tersebut namun beliau mencegahnya. Ada setumpuk penyesalan dalam hati karena tali rafia ini.

Beliau mengatakan jika hari ini adalah kuliah terakhir di semester ini. Alhamdulillah seluruh tugas sudah terkumpul dan dapat dijadikan referensi untuk nilai. Kuliah di lanjutkan dengan permintaan maaf dan pesan-pesan beliau kepada Offr kami. "Karena anda pustakawan, hobilah membaca. Pustakawan adalah profesi langka, profesional setingkat dengan dokter, bidan, tentara, dan lainnya. Tidak semua orang bisa menjadi pustakawan, untuk itu bermimpilah yang besar, lanjutkan belajar kalian hingga S3. Tak cukup di Indonesia berangkatlah ke luat negeri. Saya hanya dapat mendoakan semoga yang terbaik bagi kalian, semoga karir kalian cemerlang, dan mudah-mudahan kalian dapat terus belajar. Saya minta maaf jika selama saya mendampingi kalian belajar ada salah kata yang kurang berkenan di hati masing-masing. Saya memanggil kalian dengan julukan-julukan bukanlah niatku untuk melecehkan, karena hal tersebut sudah menjadi style mengajar saya. Lebih enak mengingat julukan dari pada mengingat nama-nama mahasiswa yang entah ada berapa ratus ribu. Jika nanti bertemu di jalan saya tidak menyapa bukannya saya sombong, hanya saja saya lupa karena mahasiswa saya banyak. Untuk itu sapalah saya, jika saya lupa nama anda, katakanlah julukan apa yang biasanya saya katakan. Mohon maaf sebesar-besarnya dan terimakasih" Demianlah sedikit epilog beliau yang sempat saya ikat dengan goresan tinta di atas lembaran PKN yang sudah memasuki halaman terakhir.

Seperti waktu cepat berlalu, belum lama kami perkenalan ternyata sudah di ujung semester. Terimakasih Bapak Dr. M. Yudi Batubara, S.H., M.Hum. atas ilmu yang diberikan, semoga kami dapat mengamalkannya. Mohon maaf juga kami sering bertingkah kurang sopan dan sebagai mahasiswa biasa sering berbuar salah, sering terlambat, biasanya membolos, dan sebagainya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya..

Senin, 24 November 2014

Dasar-Dasar Komunikasi

artikel.okeschool.com

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi.

Komponen komunikasi;
(1) sumber (komunikator),
(2) pesan/informasi,
(3) penerima (komunikan),
(4) saluran (media),
(5) hasil/tujuan,
(6) umpan balik,
ekonomi.kompasiana.com
(7) gangguan.

Fungsi komunikasi;
(1) sarana tranformasi,
(2) jembatan pengertian.

Media komunikasi;
udara,
telepon,
surat,
komputer,
televisi,
radio, dll

Proses komunikasi; 
(1) tahap pengembangan ide, 
(2) tahap penyususnan kode, 
kaskus.co.id
(3) tahap pengiriman, 
(4) tahap penerimaan pesan, 
(5) tahap penguraian kode, 
(6) tahap pemanfaatan.

Bentuk komunikasi; 
(1) antara indifidu dengan dirinya sendiri (intropeksi), 
(2) antar indifidu, 
(3) antar indifidu di dalam kelompok, 
(4) antara indifidu dengan kelompok, 
(5) antara kelompok dengan indifidu, 
(6) antar kelompok

Jrnis komunikasi;
(1) komunikasi langsung,
(2) komunikasi tidak langsung

sumber : hasil diskusi kelas

Kamis, 20 November 2014

Kuliah Tamu Ilmu Perpustakaan Um bersama Bapak Blasius Sudarsono, MLS



Kuliah tamu ini merupakan kuliah tamu perdana bagi prodi ilmu perpustakaan UM, terutama bagi mahasiswa ilmu perpustakaan tahun 2014. Ilmu perpustakaan di UM memiliki 2 jenjang yaitu D3 dengan S1. Prodi D3 telah meluluskan dua angkatan dan pada tahun ini mendapat akreditasi B bersamaan dengan perolehan akeditasi A universitas bagi UM. Selain itu pada tahun ini juga UM, khususnya fakultas sastra mendapatkan mandat untuk mendirikan prodi S1.

Kuliah tamu prodi Ilmu Perpustakaan UM diselenggarakan secara rutin setiap satu tahun sekali. Hari ini mengundang Bapak Blasius Sudarsono, MLS sebagai pemateri dengan tema Meniti Jalan Kepustakawanan. Acara dimulai pukul 08.00 WIB di aula Fakultas Sastra, gedung E6 Lt.2 Fakultas Sastra UM dengan di moderator oleh Bapak Drs. Darmono, M.Si.

Acara ini di buka dengan sambutan oleh Wakil Dekan I Fakultas Sastra, Dr. Yazid Basthomi, S.Pd, M.A. diteruskan dengan kuliah tamu. Dalam kesempatan ini Bapak Blasius Sudarsono, MLS menceritakan sejarah hidupnya yang sebagian besar berlatar belakang profesinya sebagai pustakawan. Beliau mengawali kuliah ini dengan kata “sekedar cerita bagi yang mau mendengarkan” sontak teman-taman langsung tersenyum dan merasakan keakraban beliau. Bapak Blasius Sudarsono, MLS menyebut perjalanannya sebagai “jalan sunyi berliku yang mendaki, penuh pencarian dan penantian, penuh rintangan dan harapan”. Selama kurang lebih empat puluh tahun beliau berkecimpung dalam bidang dokumentasi dan perpustakaan Indonesia, banyak hal yang beliau dedikasikan kepada sejarah perpustakaan Indonesia sehingga namanya pun sudah tidak asing lagi di telinga pustakawan Indonesia.

Selain menceritakan sejarah kehidupan beliau hingga sekarang, Bapak Blasius Sudarsono, MLS juga memberikan mejangan bagi calon-calon pustakawan. Pustakawan itu memiliki empat pilar penyangga yaitu; (1) kepustakawanan adalah panggilan hidup, (2) kepustakawanan adalah semangat hidup, (3) kepustakawanan adalah karya pelayanan, dan (4) kepustakawanan adalah profesional. Selain itu pustakawan juga memiliki lima daya utama, yang terdiri dari; (1) berpikir kritis, analitis, dan kritis, (2) berkemampuan membaca, (3) berkemampuan menulis, (4) berkemampuan wira usaha, dan (5) menjunjung tinggi etika. Pustakawan memiliki tiga sasaran antara, yaitu; (1) menjadi cerdas (bright), (2) menjadi kaya (rich), dan (3) menjadi benar (right). Sedangkan tujuan akhir yang harus dicapai pemustaka adalah menjadi manusia paripurna yang berguna bagi sesama.

Bapak Blasius Sudarsono, MLS juga menjelaskan jika seharusnya pustakawan itu memiliki Janji Pustakawan, seperti halnya janji pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Janji pustawan yang di canangkan oleh Bapak Blasius Sudarsono, MLS adalah sebagai berikut;


Demikian lah sedikit yang dapat saya tulis mengenai kuliah tamu prodi ilmu perpustakaan UM. Setelah acara ditutup dengan doa oleh Bapak Asrukin, selanjutnya sesi foto bersama oleh peserta kuliah tamu dengan Bapak Blasius Sudarsono, MLS. 


galeri


sambutan oleh Dr. Yazid Basthomi, S.Pd, M.A



kuliah



Bapak Blasius Sudarsono, MLS



sesi foto bersama



sesi foto bersama



sesi foto bersama


Sumber:
kuliah tamu ilmu perpustakaan UM
gambar: dokumen pribadi



Selasa, 18 November 2014

Kuliah Tamu bersama Kak Afifah Afra


(doc. pribadi)

Haa :o kuliah tamu? sejenis makanan kah? ternyata memang benar, menurut penuturan Bapak Wakil Dekan III bagian Kemahasiswaan FS, Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd, kuliah tamu merupakan salah satu makanan pokok mahasiswa. Kuliah tamu merupakan bagian dari program akademis perkuliahan.

Kuliah tamu yang diadakan oleh FS (Fakultas Sastra) kali ini mengadirkan seorang CEO PT Indiva Media Kreasi, penulis 56 judul buku, serta Sekjen Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena, Kak Afifah Afra. Mendengar nama kak Afifah Afra memori saya langsung seperti terjun bebas menyelami samudra kehidupan sewaktu SMP. Pertama kali saya mengenal kak Afifah Afra dari pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu membahas materi cerpen. Selain itu, saat di rumah saya juga sempat nyolong majalah Gizone milik kakak yang di dalamnya kak Afra juga masuk dalam dewan redaksi (semoga ingatan saya masih baik).

Curcol sedikit ya, sebenarnya hari ini offr. KP-14 sedang mengalami berbagai macam polemik yang dapat menyebabkan disintegrasi sosial diantara mahasiswa dan dosen (ahh beneran nih), pasalnya jam kuliah tamu berbenturan dengan jadwal kuliah PAI. Setelah rapat pengambilan keputusan yang sigap dari teman-teman KP-14 akhirnya diputuskan untuk menghadiri undangan kuliah tamu dari Pak dosen Literatur Anak dan Remaja dengan terlebih dahulu ijin Bapak dosen PAI.  (Mohon maaf ya pak)

Oke kembali ke kuliah tamu. Tema kuliah tamu kali ini adalah berkarya dan mempublikasikannya. Sebelum acara dimulai, ritual khusus yaitu presensi++ tidak pernah luput dari perhatian peserta. Plus-plus yang dimaksud adalah ah, sudah tahu gitu lo. Itu pokoknya, susah banget ya, husst konsumsi. Sebagai aktifis eh maksudnya mahasiswa yang tinggal di kost-kost an, konsumsi saat seminar merupakan berkah tambahan selain ilmu yang didapatkan.

Kuliah tamu hari ini dipandu oleh Bapak Karkono, S.S, M.A sebagai MC, dan Bapak Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd sebagai moderator. Diskusi yang dibawakan sebagian besar mengarah pada industri perbukuan dari konsep penulisan hingga penerbitan. Di dalam proses ini terdapat setidaknya sepuluh tahapan yaitu; (1) penulisan naskah, (2) seleksi naskah oleh penerbit, (3) editing oleh penerbit, (4) pracetak; dasain layout dan ilustrasi oleh penerbit, (5) proses cetak oleh percetakan, (6) distribusi oleh distributor, (7) display oleh toko buku, (8) penjualan, (9) perhitungan hasil penjualan, (10) royalty. Sepuluh tahapan tersebut terjadi pada penerbit yang berskala besar yang biasanya juga memiliki jaringan toko sendiri seperti Gramedia, untuk penerbit yang berskala kecil biasanya hanya melalui beberapa tahap yang merupakan hal-hal pokok saja.

Di dalam kesempatan ini kak Afra juga berbagi pengalam mengenai cara menulis yang baik dan memuaskan pelanggan, yang dalam hal ini kak Afra menyebutnya “marketable” (mampu memikat pelanggan). Agar tulisan kita dapat memuaskan pelanggan, ada lima hal yang harus diperhatikan. (1) Melakukan analisis pasar. (2) Memilih segmen pasar. (3) Menempatkan diri dengan cermat di pasar. (4) Bauran pemasaran; pruduk, harga, tempat, dan iklan. (5) Mengadakan umpan balik kepada pelanggan. Selain lima kunci pokok tersebut sesuatu yang harus ada dalam diri penulis adalah inovasi. Kak Afra menceritakan jika ingin menjadi penulis yang hebat kita harus mempunyai jam terbang yang tinggi yaitu sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 jam. Membaca merupakan salah satu upaca untuk memasukkan ide, dan dengan banyak membaca seorang penulis dapat hamil dan melahirkan ide-ide baru yang memiliki kualitas lebih. Kak Afra juga berpesan untuk jangan takut menulis, jangan takut jika naskah kita ditolak oleh penerbit. Menulis dan teruslah menulis, jadilah setia dengan tetap penjadi penulis saat menulis. Jika memang perlu gantilah warna tinta anda menjadi putih agar anda tidak menjadi editor saat menulis.

Begitulah sedikit yang dapat saya tangkap dalam kuliah tamu hari ini. Acara hari ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Sayangnya aku yang jadi juru foto jadi gak ikut kefoto. Lagian saya nya enda pro akhirnya beginilah jadinya..

Shafira Nur Syarifah (doc. pribadi)

sesi foto bersama (doc. pribadi)

d3 perpus 2014 bersama Pak Wahyudi dan Kak Afra (doc. pribadi)

Sumber:
Kuliah Tamu Afifah Afra @fs
Tautan undangan Kak Afra
Hasil kuliah tamu
Gambar dokumen pribadi

Jumat, 14 November 2014

Teori Kebutuhan

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha.

1. Teori Kebutuhan Maslow

Sumber : avifraharjo.blogspot.com


Maslow membuat hirarki kebutuhan sebagai berikut :
  1. Kebutuhan fisiologis/ dasar 
  2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram 
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi 
  4. Kebutuhan untuk dihargai 
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri 
Setiap akan memenuhi tingkatan yang atas tingkatan kebutuhan yang berada di bawahnya harus terpenuhi. Teori ini menuai banyak kritikan, antara lain: (1) Kebutuhan setiap individu berbeda dan tidak serta merta selalu runtut menurut teori Maslow. Kelompok sosial PUNK misalnya, setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi mereka langsung menuju kebutuhan tingkat atas dengan berbagai macam atribut demi ekstendi dirinya. (2) Terjadi missing link antara tingkat 3 menuju tingkat 4 yang merupakan tingkat tertinggi. Hal ini terjadi karena ada kejanggalan, seharusnya ada satu atau beberapa tingkatan lagi untuk menjembatani keduanya. (lupa tadi saya belum tanya pak dosen, hehe)

2. Teori Kebutuhan Frederick Herzberg/ Hygiene Theory/ Teori Dua Faktor

Sumber: kilasinfo.com


Hezberg membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu:
  1. kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial)
  2. kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri)
Hezberg jga mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.

3. Teori kebutuhan Alfender

Alfender mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga kelompok, yaitu 
  1. Kebutuhan keberadaan (bertahan hidup seperti halnya kebutuhan untuk tetap dapat makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya)
  2. Kebutuhan berhubungan (kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan sosial)
  3. Kebutuhan berkembang (keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya, cita-cita)

4. Teori kebutuhan Mc Clelland

Sumber: coretandonee.blogspot.com

  1. Need for achievement (n ACH), yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah
  2. Need for affiliation (n AFF), yaitu kebutuhan untuk berafiliasi atau bergabung dan bercampur dengan orang lain yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa merugikan orang lain
  3. Need for power (n POW), yaitu kebutuhan untuk mimiliki kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencari otoritas dan memiliki pengaruh terhadap orang lain 

sumber: hasil diskusi kelas (14/11/2014)

Kamis, 13 November 2014

Pendidikan Karakter

sumber : adi-tbz.blogspot.com

Faktor penghambat pendidikan karakter:
  1. KKN
  2. Lingkungan sosial yang buruk
  3. Westernisasi
  4. Sekolah yang belum berkompeten
Cara mengatasi penghambat pendidikan karakter di atas:
  1. Penegasan hukum
  2. Ikut serta menanamkan sistem nilai dan nurma 
  3. Selektif aktif dalam berbagai perkembangan
  4. Peningkatan mutu pendidikan dalam segala aspek
Pendidikan karakter dalam penyelenggaraan perpustakaan:
  1. Tata tertib perpustakaan
  2. Proses layanan sirkulasi
  3. Etika pengunjung/pustakawan

sumber: hasil diskusi (13/11/2014) @Perpustakaan Pusat Lt.3

Kamis, 06 November 2014

Mainan Ala Reza

Hi, :)

numpang curcol nih, kemarin hari selasa (04/11) setelah kuliah PKN Reza ngelawak ni, sambil nunggu kuliah PAI coba tebak dia lagi ngapain ?

a. ciluuuuuk



b. baaaaaaaaa



haha, sudah paham? sip, pinterr.. salam perpus
hehe, maaf ya Zaa.. Sukses terus Sob.

Judul PKM-GT Maba UM 2014

Sehubungan dengan diadakannya lomba PKM-GT tingkat universitas khusus mahasiswa baru, dan atas dasar tugas akhir yang diberikan oleh dosen literatur anak dan remaja, Offering KP telah mengumpulkan 3 judul PKM yang semoga nantinya lolos 3 besar fakultas untuk diadu dengan fakultas lain di tingkat universitas. Kelompok serta judul PKM-GT Maba 2014 yang telah dikumpulkan adalah :

Kelompok A : Ratna, Hady, Reza, Riska, Shafira : Pop Up Book Education and Out Class Education Sebagai Solusi Pembelajaran Penyandang Dyslexia di Indonesia

Kelompok B : Krisna, Dhani, Umi, Wisnu : Meningkatkan Pemahaman Teknologi Informasi pada Masyarakat Melalui Bus Pintar

Kelompok C : Anang, Agita, Dyan, Floriana, Nur : Konsep Jaringan WEDUS (Wireless Distribution System) di Kampus UM

Itulah daftar kelompok dan judul PKM-GT yang kami kumpulkan. Semoga barokah fiddunyaa hatal akhiroh. Amiin

Selasa, 04 November 2014