Selasa, 18 November 2014

Kuliah Tamu bersama Kak Afifah Afra


(doc. pribadi)

Haa :o kuliah tamu? sejenis makanan kah? ternyata memang benar, menurut penuturan Bapak Wakil Dekan III bagian Kemahasiswaan FS, Prof. Dr. Moh. Ainin, M.Pd, kuliah tamu merupakan salah satu makanan pokok mahasiswa. Kuliah tamu merupakan bagian dari program akademis perkuliahan.

Kuliah tamu yang diadakan oleh FS (Fakultas Sastra) kali ini mengadirkan seorang CEO PT Indiva Media Kreasi, penulis 56 judul buku, serta Sekjen Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena, Kak Afifah Afra. Mendengar nama kak Afifah Afra memori saya langsung seperti terjun bebas menyelami samudra kehidupan sewaktu SMP. Pertama kali saya mengenal kak Afifah Afra dari pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu membahas materi cerpen. Selain itu, saat di rumah saya juga sempat nyolong majalah Gizone milik kakak yang di dalamnya kak Afra juga masuk dalam dewan redaksi (semoga ingatan saya masih baik).

Curcol sedikit ya, sebenarnya hari ini offr. KP-14 sedang mengalami berbagai macam polemik yang dapat menyebabkan disintegrasi sosial diantara mahasiswa dan dosen (ahh beneran nih), pasalnya jam kuliah tamu berbenturan dengan jadwal kuliah PAI. Setelah rapat pengambilan keputusan yang sigap dari teman-teman KP-14 akhirnya diputuskan untuk menghadiri undangan kuliah tamu dari Pak dosen Literatur Anak dan Remaja dengan terlebih dahulu ijin Bapak dosen PAI.  (Mohon maaf ya pak)

Oke kembali ke kuliah tamu. Tema kuliah tamu kali ini adalah berkarya dan mempublikasikannya. Sebelum acara dimulai, ritual khusus yaitu presensi++ tidak pernah luput dari perhatian peserta. Plus-plus yang dimaksud adalah ah, sudah tahu gitu lo. Itu pokoknya, susah banget ya, husst konsumsi. Sebagai aktifis eh maksudnya mahasiswa yang tinggal di kost-kost an, konsumsi saat seminar merupakan berkah tambahan selain ilmu yang didapatkan.

Kuliah tamu hari ini dipandu oleh Bapak Karkono, S.S, M.A sebagai MC, dan Bapak Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd sebagai moderator. Diskusi yang dibawakan sebagian besar mengarah pada industri perbukuan dari konsep penulisan hingga penerbitan. Di dalam proses ini terdapat setidaknya sepuluh tahapan yaitu; (1) penulisan naskah, (2) seleksi naskah oleh penerbit, (3) editing oleh penerbit, (4) pracetak; dasain layout dan ilustrasi oleh penerbit, (5) proses cetak oleh percetakan, (6) distribusi oleh distributor, (7) display oleh toko buku, (8) penjualan, (9) perhitungan hasil penjualan, (10) royalty. Sepuluh tahapan tersebut terjadi pada penerbit yang berskala besar yang biasanya juga memiliki jaringan toko sendiri seperti Gramedia, untuk penerbit yang berskala kecil biasanya hanya melalui beberapa tahap yang merupakan hal-hal pokok saja.

Di dalam kesempatan ini kak Afra juga berbagi pengalam mengenai cara menulis yang baik dan memuaskan pelanggan, yang dalam hal ini kak Afra menyebutnya “marketable” (mampu memikat pelanggan). Agar tulisan kita dapat memuaskan pelanggan, ada lima hal yang harus diperhatikan. (1) Melakukan analisis pasar. (2) Memilih segmen pasar. (3) Menempatkan diri dengan cermat di pasar. (4) Bauran pemasaran; pruduk, harga, tempat, dan iklan. (5) Mengadakan umpan balik kepada pelanggan. Selain lima kunci pokok tersebut sesuatu yang harus ada dalam diri penulis adalah inovasi. Kak Afra menceritakan jika ingin menjadi penulis yang hebat kita harus mempunyai jam terbang yang tinggi yaitu sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 jam. Membaca merupakan salah satu upaca untuk memasukkan ide, dan dengan banyak membaca seorang penulis dapat hamil dan melahirkan ide-ide baru yang memiliki kualitas lebih. Kak Afra juga berpesan untuk jangan takut menulis, jangan takut jika naskah kita ditolak oleh penerbit. Menulis dan teruslah menulis, jadilah setia dengan tetap penjadi penulis saat menulis. Jika memang perlu gantilah warna tinta anda menjadi putih agar anda tidak menjadi editor saat menulis.

Begitulah sedikit yang dapat saya tangkap dalam kuliah tamu hari ini. Acara hari ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Sayangnya aku yang jadi juru foto jadi gak ikut kefoto. Lagian saya nya enda pro akhirnya beginilah jadinya..

Shafira Nur Syarifah (doc. pribadi)

sesi foto bersama (doc. pribadi)

d3 perpus 2014 bersama Pak Wahyudi dan Kak Afra (doc. pribadi)

Sumber:
Kuliah Tamu Afifah Afra @fs
Tautan undangan Kak Afra
Hasil kuliah tamu
Gambar dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar