بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
perpustakaan digital UM, library.um.ac.id |
Perpustakaan digital dahulunya hanyalah berupa angan-angan semata. Orang yang mengangan-angankan membuat perpustakaan tanpa ada tembok yang membatasi ruangnya, tanpa ada jajaran rak yang membatasi koleksinya, tanpa ada antrian peminjaman dan pengembalian. Akhirnya ide tersebut dapat direpresentasikan dengan munculnya istilah perpustakaan maya yang sekarang istilah tersebut lebih umum dikenal sebagai perpustakaan digital (digital library)/perpustakaan tanpa dinding (library without wall)/perpustakaan awan (cloud library), namun istilah yang umum adalah perpustakaan digital.
Perpustakaan digital merupakan pelayanan pencarian/baca bahan pustaka yang mengkhususkan diri pada media elektronik yang berbasis web yang dapat diakses oleh siapapun yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan dengan internet.
Kelebihan perpustakaan digital: (1) Menghemat ruangan. Dengan adanya perpustakaan digital maka untuk menyimpan bahan koleksi yang ada di perpustakaan konvensional yang kecil maupun sedang dapat di gantikan dengan sebuah hardisk dengan kapasitas 80GB dengan judul dan jumlah buku (e-book online) yang lebih banyak. (2) Akses ganda (multiple access). Perpustakaan berbasis web memungkinkan pengguna menggunakan sumber yang sama dalam waktu bersamaan, berbeda dengan buku yang harus menunggu dikembalikan baru kita dapat meminjamnya. (3) Tidak dibatasi ruang dan waktu. Perpustakaan degital dapat diakses kapan saja dan di mana saja. (4) Koleksi dapat berbentuk multimedia. Dalam perpustakaan digital tidak hanya menyediakan teks dan gambar saja, pelayanan audio dan video juga sangat didukung. (5) Biaya lebih murah. Untuk perawatan perpustakaan juga bahan pustaka, perpustakaan digital memiliki kelebihan mengenai biayanya hanya cukup secara rutin mem-backup data jika sewaktu-waktu ditemui kerusakan.
Kelemahan perpustakaan digital: (1) Informasi yang disediakan kurang akurat. Dengan berbasis web, penulis dapat sewaktu-waktu mengubah isi tulisannya, tanpa diketahui banyak orang. Hal seperti inilah yang dicurigai pembaca mengenai ke-validasian tulisan. (2) Tulisan yang dipublikasikan kurang dapat dipertanggungjawabkan. Bisa saja penulis menyembunyikan informasi data dirinya sehingga pembaca kesulitan menggunakannya sebagai sumber rujukan. (3) Cenderung menimbulkan plagiasi yang menyebabkan kematian berfikir siswa. (4) Media buku masih sulit ditinggalkan. Terbukti dengan banyaknya pengguna yang mengeluhkan penggunaan bahan pustaka online kurang dapat mengoptimalkan kegiatan membaca.
dari: diskusi kelas Bapak Dwi Sugianto
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar