Senin, 06 April 2015

Tugas P14 LJI Transformasi Perpustakaan

Tugas pertemuan ke-14
"Buat essay tentang transformasi perpustakaan"

Transformasi : Perubahan struktural, secara bertahap, total, dan tidak bisa kembali ke bentuk semula (irreversible)

Transformasi perpustakaan apakah yang akan Anda lakukan di bidang:
  1. Pelayanan
  2. SDM
  3. Fasiltas
---------------------------------------------------------------
Klik Referensi Alternatif

  1. Materi Transformasi Perpustakaan ( @ Andi Asari)
  2. Makalah Transformasi Dunia Perpustakaan (Gabungan antara makalah yang disampaikan dalam Musyawarah Kerja Nasional II dan Seminar Ilmiah Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) @Diao Ai Lien )
  3. Perpustakaan Harus Bertransformasi (@antaranews.com)
  4. Transformasi Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa (@hanakristina.wordpress.com)
----------------------------------------------------------------

Transformasi Perpustakaan
disarikan oleh Anang Dwi Purwanto

Pengetian Transformasi Perpustakaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, transformasi berarti perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan lain sebagainya). Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap dan totalitas. Perpustakaan yang bertransformasi harus menangkap peluang baru dengan menambah nilai perpustakaan itu sendiri, mampu mengikuti arus perkembangan, ekspansi, dan inovasi sehingga menarik untuk dikunjungi. Selain itu perpustakaan juga harus menyediakan akses informasi multi format, yang dapat menambah nilai informasi dan pengetahuan, sehingga mampu memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan harus melayani pengguna perpustakaan sebagai mitra atau patner sehingga tercipta suasana yang akrab, dan perpustakaan harus meningkatkan information skills pustawakan serta pengguna perpustakaan.

Alasan perpustakaan memerlukan transformasi
Menurut Harkrisyati Kamil (mantan kepala perpustakaan British Council Jakarta, Perpustakaan Harus Bertransformasi: antaranews.com), Perpustakaan bukan lagi hanya gudang buku namun adalah pusat informasi. Bukan lagi hanya berfungsi sebagai divisi layanan seperti sirkulasi dan pengolahan, namun harusnya sudah menjadi `one stop shoping`, koleksinya tidak hanya media cetakan namun dalam multiformat.
Untuk menuju transformasi dimaksud, tidaklah berlebihan apabila seorang pustakawan harusnya dimaknai lebih luas, yaitu sebagai profesi di dalam sebuah masyarakat yang berisikan berbagai nilai tentang kualitas, kehormatan, dan kebersamaan.
Lebih lanjut Harkrisyati menuturkan, bahkan dalam konferensi "International Federation of Library Association" (IFLA) di New Delhi, 24-28 Agustus 1992, disebutkan bahwa pustakawan bekerja berdasarkan etos-etos kemanusiaan, yang dianggap sebagai elan kepustakawanan, sebagai lawan dari kegiatan pertukangan.
Selanjutnya butir tentang pustakawan disebutkan sebagai fasilitator kelancaran arus informasi dan pelindung hak asasi manusia dalam akses ke informasi, dan pustakawan memperlancar proses transformasi dari informasi dan pengetahuan menjadi kecerdasan sosial.

Bidang-Bidang di perpustakaan yang memerlukan transformasi
1. Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan dan keperluan kepada pengguna jasa perpustakaan. Tujuan layanan perpustakaan adalah melayani pengunjung dan pengguna perpustakaan. Aktivitas layanan perpustakaan dan informasi berarti penyediaan bahan pustaka secara tepat dan akurat dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna perpustakaan. Perpustakaan memberikan layanan bahan pustaka kepada masyarakat adalah agar bahan pustaka tersebut yang telah diolah dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh masyarakat pengguna perpustakaan.
Perpustakaan dalam meningkatkan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi, hendaknya dapat memberikan:
Akses informasi secara online
Akses artikel buku elektronik dan jurnal
Pendidikan pemakai
Pencarian informasi melalui Online Public Catalog Access (OPAC)
Layanan pengembalian buku melalui telepon/sms
Dan lain-lain

2. Pustakawan (SDM)
Citra lama mengenai pustakawan sudah mulai bergeser dengan tantangan yang kian majemuk, bukan hanya sebagai pendukung atau pendamping dalam pemenuhan kebutuhan informasi saja, tetapi juga pada keahlian dan penguasaan menjangkau informasi di mana saja, kapan saja dan untuk siapa saja. Oleh karena itu perpustakaan memerlukan pustakawan yang: 
Mempunyai keahlian baru (tidak hanya menguasai ilmu perpustakaan tetapi juga ilmu lainnya).
Memperluas pandangan mengenai posisi dan peran dalam peningkatan nilai informasi secara terus menerus.
Proaktif,
Kreatif dan inovatif
Memiliki etos kerja yang tinggi dan berkomitmen
Dan lain sebagainya.

3. Fasilitas Perpustakaan
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pustakawan dapat menciptakan kiat-kiat atau terobosan-terobosan baru untuk mengembangkan atau meningkatkan keberadaan sarana perpustakaan. Pustakwan berusaha mengelola perpustakaan secara professional. Dengan pengelolaan (manajemen) perpustakaan yang baik dapat menarik para pengunjung untuk mengunjungi dan memanfaatkan sarana yang ada di perpustakaan. Sebagai contoh dengan menerapkan tekonologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan dalam berbagai bidang, termasuk perpustakaan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional telah membawa perubahan yang besar di perpustakaan. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi dapat diukur dengan diterapkan/digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Perpustakaan Digital (digital library).
Fungsi TIK di perpustakaan adalah sebagai berikut:
Menghubungkan pengguna perpustakaan dengan informasi
mengunggah file hasil karya pengunjung dan mendiskusikan file yang diunggah
membuat perpustakaan digital pribadi
membuat modul training literacy skills on-line dan offline
merekam transaksi antara perpustakaan dan pemustaka

b. Gedung Perpustakaan.
Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor fungsional dari kegiatan perpustakaan. Selain memerlukan gedung dan penataan ruang yang memadai, penyelenggaraan perpustakaan memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengguna maupun kegiatan rutin perpustakaan untuk dapat segera dimanfaatkan.
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain, sedangkan apabila hanya menempati sebagaian dari sebuah gedung atau hanya sebuah bangunan (penggunaan ruang kelas), relatif kecil disebut ruangan perpustakaan.
Gedung perpustakaan juga harus mengalami transformasi, baik dari segi bentuk, sarana dan prasarana didalamnya sehingga memberikan kesan yang menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi siswa. Adapun transformasi yang dapat dilakukan di perpustakaan sekolah adalah:
a) Library Space (ruang perpustakaan)
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang mengerti apa yang menjadi kebiasaan pengguna, sehingga perpustakaan dapat menyesuaikan dan menata ruang perpustakaan. Trend saat ini adalah pengguna generasi digital, di mana mereka suka belajar bersama, menggunakan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka, selalu on atau connected. Dengan kondisi pengguna seperti diatas, maka perpustakaan sekolah harus menata ruangan perpustakaan sesuai dengan kriteria siswa, membagi ruangan untuk silent room, discussion room, ruangan audiovisual, dan lain sebagainya.
b) Meja dan kursi yang lebih baik
Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin banyak variasi untuk meja dan kursi baca di perpustakaan. Pustakawan dapat melakukan improvisasi dengan memilih meja dan kursi yang menarik dan memberikan kenyamanan kepada siswa.
c) Lingkungan yang nyaman
Lingkungan perpustakaan sangat besar pengaruhnya bagi kenyamanan pengunjung perpustakaan. Perpustakaan yang baik akan memikirkan faktor kenyamanan lingkungan di sekitarnya. Jika perpustakaan berada di pusat keramaian dan banyak kendaraan yang lalu-lalang di sekitarnya maka tata ruang dengan peredam suara akan lebih baik namun jika suasana perpustakaan seperti di taman yang asri dengan aneka ragam suara kicauan burung maka peredam suara malah akan mengurangi estetika di perpustakaan tersebut.

Daftar Rujukan

Diao, Ai Lien. 2004. Transformasi dunia perpustakaan, di Seminar Perpustakaan dan Layanan
Informasi: Kebutuhan Pengelola Perpustakaan-Pengguna dan Masyarakat diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan ITB dan The British Council., Bandung, Jawa Barat. Indonesia,  3-4 Agustus 2004

Purba, Hana Kristina. 2013. Transformasi Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat 
Baca Siswa. (online), (https://hanakristina.wordpress.com/2013/06/25/transformasi-perpustakaan-sekolah-dalam-meningkatkan-minat-baca-siswa/, diakses 12 April 2015)

Sulistyorini, Dyah. 2009. Perpustakaan Harus Bertransformasi. (online) 
(http://www.antaranews.com/berita/158231/perpustakaan-harus-bertransformasi, diakses 12 April 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar