1.
Jelaskan perbedaan dan berilah contoh penyelenggaraan aliran pendidikan Nativisme, Empirisme, Konvergensi, dan Natural!
2.
Dari keempat aliran klasik tersebut, mana yang paling tepat dilaksanakan sesuai dengan perkembangan kondisi masyarakat saat ini, jelaskan alasannya!
3.
Jelaskan perbedaan dan berilah contoh penyelenggaraan aliran pendidikan: pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan sekolah proyek!
Pengajaran proyek di Indonesia dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu/unit. Pengajaran proyek/terpadu akan dapat menumbuh-kan/melatih kemampuan peserta didik menyelesaikan masalah secara komprehensif.
Contohnya, guru mengajarkan suatu bahasan yang diminati peserta didik dengan sistem proyek, dimana setelah guru memberi pengantar, peserta didik melaksanakan proyek tersebut kemudian hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
4. Dari keempat aliran abad XX tersebut, mana yang paling tepat dilaksanakan sesuai dengan perkembangan kondisi masyarakat saat ini, jelaskan alasannya!
Menurut saya aliran pendidikan yang dapat diterapkan saat ini adalah aliran Pengajaran Proyek, karena dapat mewakili aliran yang lain. Peserta didik diharuskan belajar langsung dengan sumber kajian (pengajaran alam) Karen berbentuk proyek, selain itu tema yang diambil adalah minat peserta didik sendiri dan berhubungan dengan bidang pekerjaan yang ada di masyarakat.
5. Jelaskan latar belakang pendirian pendidikan Tamansiswa!
Alasan berdirinya Tamansiswa adalah karena sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntukkan bagi kepentingan rakyat Indonesia. Belanda berdalih bahwa sekolah-sekolah yang didirikan waktu itu untuk penebusan dosa kepada rakyat Indonesia namun kenyataannya sekolah-sekolah yang didirikan adalah untuk kepentingan politik kolonial Belanda. Pemerintahan Hindia Belanda dengan sistem politik kolonialnya tidak memperhatikan kepentingan rakyat dalam segala bidang kehidupannya. Kepetingan sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, termasuk pula pendidikannya, tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Sebab itu maka di dirikanlah Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantar pada 3 Juli 1922 , berdirinya Taman Siswa merupakan tantangan terhadap politik pengajaran kolonial dengan mendirikan pranata tandingan. Taman Siswa adalah badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk mencapai cita-citanya. Bagi Taman Siswa, pendidikan bukanlah tujuan tetapi media untuk mencapai tujuan perjuangan, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka lahir dan batinnya. Merdeka lahiriah artinya tidak dijajah secara fisik, ekonomi, politik, dsb, sedangkan merdeka secara batiniah adalah mampu mengendalikan keadaan.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ing madya mangun karsa, Ing ngarsa sung tulada dan Tut wuri handayani, dan bagaimana implikasinya dalam pelaksanaan pendidikan?
Tiga Pandangan Hidup Ki Hajar Dewantara Yang menjadi semboyan Taman siswa sangat terkenal hingga sekarang yaitu: “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” (“di depan menjadi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dari belakang mendukung”)
Implikasinya dalam pendidikan adalah:”Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik, di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan”.
7. Jelaskan mengapa INS merupakan Pendidikan Ruang di Desa dan Sekolah Kerja?
Pemikiran Syafei tentang pendidikan banyak dipengaruhi oleh pemikiran pendidikan awal abad 20 di Eropa, yaitu pemikiran pendidikan yang dikembangkan berdasarkan konsep sekolah kerja atau sekolah hidup atau sekolah masyarakat. Menurut konsep ini sekolah hendaknya tidak mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat.
8. Bagaimana penyelenggaraan proses pembelajaran INS dalam mewujudkan dasar keaktifan, kemasyarakat, dan menentang intelektualisme! Kaitkan dengan salah satu mata pelajaran tertentu.
Aktif
Salah satu tujuan sistem INS ialah mendidik murid agar memiliki etos kerja di suatu sisi atau dalam istilah lain ialah menumbuhkan sikap “Tidak Senang Diam” selalu saja ingin berbuat atau memikirkan sesuatu yang berfaedah, sedangkan di sisi lain menumbuhkan sifat aktif dan kreatif.
Kemasyarakatan
Pada pendidikan INS, murid belajar pada waktu pagi, sore dan malam hari jika pagi hari murid belajar di ruang kelas, maka di waktu sore mereka belajar di bengkel kerja, seni atau olahraga. Pada malam hari mengikuti pelajaran yang sesuai dengan bakat masing-masing atau kursus intensifikasi di bidang pelajaran akademik. Pada hari tertentu murid belajar di lapangan, bergotong royong membersihkan halaman dan gedung serta peralatan sekolah. Sekali sebulan murid bergotong royong bagi kepentingan lingkungan masyarakat agar mereka belajar hidup bermasyarakat.
Anti Intelektualisme
Artinya siapa pun tidak boleh hanya mengagungkan kecerdasan dengan mengabaikan faktor-faktor lainnya. INS mempunyai usaha untuk menjauhkan intelektualisme dari INS yaitu:
- Pendidikan keindahan diperhatikan sungguh-sungguh. Ini terbukti dengan dipentingkannya vak ekspresi; kerap diadakan pertunjukan; bersama-sama murid mengatur gedung dan halamannya, dsb.
- Rasa tanggung jawab dikembangkan melalui berbagai keaktifan, agar anak didik berani berdiri sendiri.
- Perasaan keagamaan diberi kesempatan berkembang luas dan bersih jauh dari kepicikan dan kekolotan.
9. Berikan gambaran pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran sebagai ciri yang menonjol dalam menerapkan konsep sekolah kerja pendidikan INS!
Didalam kurikulum INS, Moh Syafei membedakan antara pendidikan dan pengajaran menurutnya, pendidikan berfungsi melatih jiwa dan hati. Sedangkan pengajaran berfungsi sebagai pengisi otak. Dalam penyusunan kurikulum kedua unsur itu dipadukan. Materi kurikulum berisi bahan-bahan teoritis, pendidikan dengan belajar praktis serta dipadukan dengan kreatifitas anak-anak yang terarah dan terprogram untuk memproduksikan karya yang bernilai dan bermanfaat. Untuk itu disusunya kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran teori dan mata pelajaran ketrampilan. INS Kayutanam dalam menerapkan kurikulum pendidikanya terutama dalam bidang keterampilan senantiasa dikaitkan dengan tujuan menanamkan jiwa aktif kepada siswa, dengan demikian setiap pengajara mengandung latar belakang pembinaan yang berbeda tetapi mengarah pada tujuan akhir yaitu mampu hidup mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat.